Open Source, Surga Terbuka di Dunia Maya

10/18/09

Open Source, Surga Terbuka di Dunia Maya


Sejak jaman Adam Hawa jatuh dalam dosa karena 'mencuri' kesempatan untuk memakan sesuatu yang terlarang, maka kebiasaan itu masih diturunkan sampai ke kita. Betapa ironis karena itu terjadi setiap hari. Bahkan tanpa merasa berdosa sama sekali. Ya, itulah bentuk pencurian tanpa merasa 'mengambil' barang, karena yang dicuri adalah hak kekayaan intelektual [HAKI].

Bicara tentang curi mencuri memang tidak pernah selesai. Selain karena alibi manusia tiada henti, juga karena sudah mendarah daging dan dilakukan massal. Sehingga menjadi hal yang biasa. Biasa karena kesempatannya terbuka lebar, fasilitasnya banyak tersebar. Sampai ke desktop setiap komputer pribadi. Stop! Saya akan membagi cerita seputar open source ini tanpa bermaksud menghakimi satu dengan yang lain.

Mimpi
Sesuatu ketika kira-kira 4 tahun yang lalu saya berfantasi untuk menciptakan sebuah film animasi layar lebar bikinan sendiri. Waktu itu saya pikir impian itu bisa diwujudkan bersamaan dengan ketertarikan saya seputar animasi. Dari hari kehari ketika masuk ke dunia industri games dan animasi, impian itu menjadi mustahil dan hanya tertelan waktu. Impian si miskin lebih tepatnya.
Dulu hal legalitas tidak pernah terbesit sedikitpun. Pikir saya simple saja, pergi ke rental software dan menyewa software yang di butuhkan, menginstal windows bajakan [Aspal, kata mbak karyawan sebuah rental] dan segera menuangkan ide di komputer rumah. Sama sekali tidak berpikir berapa harga sebuah software 3D, OS yang di butuhkan, dan tool pendukung lainnya. Sepertinya mudah sekali membangun sebuah studio animasi seperti Pixar atau Disney Animation :D. Singkat kata, akhirnya saya harus berpikir ulang untuk dapat mewujudkan mimpi itu.

...bersambung :)

0 komentar :