Kopi & Revolusi MedSos

2/10/17

Kopi & Revolusi MedSos



Manusia normal bekerjanya juga normal, gitu-gitu aja, rutinitas biasa. Tanpa zat adiktif yang bisa mendorong (booster) kemampuan otaknya bekerja, maka tidak akan lahir pembicaraan dan kegiatan revolusioner dunia. Jangan salah dulu mengartikan zat adiktif secara berlebihan, karena setiap hari dimasa sekarang kita menengguknya. Teh, kopi, dan rokok adalah beberapa contoh sering.

Source: https://jbaycoffeerevolution.wordpress.com
 Lalu apa hubungannya kopi dengan revolusi, apalagi medsos bung? Sabar!

Sejak abad kolonialis, abad 17, tradisi minum teh dimulai di Inggris. Tapi China adalah biangnya tradisi tersebut, ya karena awalnya teh hanya tumbuh disana.

Sejak saat itu populasi di Britania meningkat 50%, bukan karena minum teh, tetapi karena kebiasaannya memasak air hinggak mendidih. Secara logis daya tahan manusia menjadi bertambah, karena kuman-kuman penyakit gagal mematikannya. Alhasil, panjang umur dan menjadi sering beranak-pinak (klasik).

Namun, sejak kopi berhasil 'dicuri' dari daerah tropis, maka teh kemudian tergantikan posisinya. Kopi menjadi candu utama yang lebih hebat! Zat adiktifnya lebih giat 'memblokir' syaraf otak yang memerintahkan manusia untuk tidur. LEMBUR adalah kegiatan setelah ngopi. Cafein ini lalu menemani pembicaraan-pembicaraan para laki-laki yang lebih revolusioner. Di Paris mereka melahirkan revolusi Perancis, Eropa melahirkan revolusi industri, dan kemudian di Amerika pun demikian.

Karena kafein, adrenalin berpikir manuasi menjadi lebih gahar levelnya!

Hasil-hasil revolusi itu bisa kita lihat sampai sekarang. Berkembangnya teknologi, sains, politik, seni, dll. Sebuah PENYALURAN akibat ide-ide revolusioner tersebut HARUS terakomodir (terfasilitasi) dengan baik menjadi seperti sekarang ini.

Medsos mas medsos! Okelah kalok begitu.

Berdasarkan sains tersebut, rupanya saya teringat waktu kecil dikala orang tua saya masih sering melarang minum kopi. "Ora elok! katanya" (kurang pantas). Nah, hal ini tersambung sekarang. Karena kopi menyebabkan mata melek, kafein membuat pikiran menjadi jernih dan tubuh terpacu untuk bekerja lebih. Termasuk mikir yang nggak-nggak.

Bisa dibayangkan jika seorang anak kecil minum kopi? Nah itu.

Cilaka 13, hari-hari ini KOPI sedang marak 'meracuni' anak-anak muda. Di Indonesia pula, yang notabene kaya akan waktu luang, obrolan kencang, hingga percakapan-percakapan jalang.

Minum kopi salah? TIDAK! Efeknya yang HARUS DISALURKAN. Efek ide-ide brilian, kreatif, revolusioner, dll.


Maka adalah tepat jika seseorang mempunyai HOBBY MOTORIK untuk menyalurkannya. Jika tidak? Wah, cilaka 14! Maka kemudian muncul energi turah-turah (berlebih) yang tertuang lewat 'amuk massa negatif timeline' yang isinya lengkap, komplit itu. Utamanya Agama dan Politik. Tik!

Yang kuat dan bijak, akan membaca sambil senyum-senyum saja. Yang kurang gaul akan mudah terprovokasi, lalu balas menyerang pihak yang dianggap musuh tersebut secara verbal. Ya gitu deh :)

Maka, bukan kopi, teh, atau tembakau yang patut disalahkan dengan adanya revolusi pemikiran tersebut. Hobby adalah kambing hitam empuk.

Segeralah temukan hobbymu masing-masing, kalau sudah ketemu hajar saja! Lampiaskan hingga tuntas ide-ide brilianmu disana.

Pasti sibuk nanti! Wes toh, rasah ngeyel. Sobek-sobek! (kata Tukul)






0 komentar :